Home / News / Alat Berat
Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) mencatat alat berat di sektor pertambangan meraih kenaikan tertinggi sebesar 220 persen menjadi 5.200 unit dari tahun sebelumnya hanya 1.600 unit.
Ketua Umum PAABI Etot Listyono mengatakan mengatakan pertumbuhan pasar juga terjadi pada tiga sektor lainnya yakni konstruksi, kehutanan, dan agro.
"Mining itu driver yang paling signifikan, baik di coal maupun nickel, yang men-drive itu coal dan nickel," kata Etot kepada Bisnis, Rabu (26/1/2022).
Baca Juga: Ekspor Jawa Barat Desember 2023 Merosot, Diduga Ini Faktor Pemicunya
Sementara itu, alat berat di sektor agro tumbuh 72 persen dari hanya 800 unit pada 2020 menjadi sekitar 1.400 unit pada 2021. Kemudian di sektor kehutanan juga terjadi pertumbuhan 64 persen dari 1.270 unit menjadi 2.80 unit.
Adapun alat berat konstruksi tumbuh 66 persen dari 3.500 unit pada 2020 menjadi 5.800 unit pada tahun lalu.
Kontribusi masing-masing dari empat sektor tersebut yakni konstruksi sekitar 40 persen, pertambangan 36 persen, kehutanan 14 persen, dan agro 10 persen.
Baca Juga: Ekspor Korea Selatan Naik 18%, Pertanda Perdagangan Global Pulih?Kata Kunci : Penjualan alat berat di Indonesia