Kepala Badan Pusat Statistik Marsudijono mengatakan penurunan ekspor Desember 2023 dibanding November 2023 disebabkan oleh menurunnya ekspor Nonmigas 5,99% dengan kontribusi terhadap total ekspor mencapai 98,21%. Sedangkan ekspor Migas naik sebesar 1.478,30%.
"Dibanding tahun sebelumnya, kinerja total ekspor kumulatif Januari-Desember 2023 melemah 5,07%. Sektor Nonmigas mengalami penurunan sebesar 5,22%, sedangkan sektor Migas naik 12,75%," jelasnya, Kamis (1/2/2024).
Dalam tiga bulan terakhir ini, kondisi ekspor Jawa Barat mengalami penurunan. Sehingga ia berharap catatan ini tidak berdampak pada ekspor antar daerah.
Baca Juga: Ekspor Korea Selatan Naik 18%, Pertanda Perdagangan Global Pulih?
Dalam kurun waktu 2022 hingga 2023, nilai ekspor Nonmigas mencapai titik tertinggi pada Bulan Maret 2022 senilai US$3,50 miliar, sedangkan ekspor Nonmigas terendah tercatat pada bulan April 2023 dengan nilai US$2,22 miliar. Sementara ekspor Migas tertinggi tercatat pada Oktober 2023 senilai US$58,75 juta.
Nilai ekspor pada 10 golongan barang utama Desember 2023, ada tujuh golongan mengalami penurunan dibanding November 2023, tiga golongan lainnya mengalami kenaikan. Penurunan terbesar ekspor Desember 2023 terjadi pada Golongan Kendaraan dan Bagiannya sebesar US$86,62 juta atau turun 13,06%, diikuti oleh Golongan Mesin dan Perlengkapan Elektrik sebesar US$25,82 juta turun 6,45% serta Golongan Alas Kaki sebesar US$21,20 juta turun 13,00%.
Dilihat dari urutannya, nilai ekspor 10 golongan barang utama pada Desember 2023 ini memiliki urutan yang sama persis dengan urutan pada bulan November 2023, tidak ada yang mengalami perubahan.
Baca Juga: Sektor UMKM Selangkau dari Kutai Timur Ekspor Perdana ke SingapuraKata Kunci : Ekspor Jawa Barat Desember 2023 Merosot, Diduga Ini Faktor Pemicunya