Home / News / Liputan Khusus
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kemenko Perekonomian, Montty Girianna mengatakan hilirisasi adalah kunci untuk mendongkrak kembali pendapatan negara dari sektor industri ekstraktif. Sehingga Indonesia tidak lagi hanya mengekspor bahan mentah.
"Hilirisasi jadi penting. Bagaimana caranya nilai ekonomi meningkat. Jadi kita bukan ekspor komoditas mentah tapi produk jadi," ujar Montty di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Montty mengakui, tantangan hilirisasi ini cukup banyak. Salah satunya membutuhkan investasi yang cukup besar dengan imbal hasil (yield) yang tidak bisa langsung diperoleh dalam waktu singkat.
Baca Juga: Ekspor Jawa Barat Desember 2023 Merosot, Diduga Ini Faktor Pemicunya
"(Tantangan hilirisasi?) banyak. hilirisasi itu harus investasi, yield (imbal hasil) tidak serta merta sekarang. Tapi kalau ekspor sekarang, yield langsung dengan nilai kecil. Mau kecil sekarang atau gede later on (kemudian)," jelasnya.
Hal lain, kata Montty, adalah mengubah pola pikir perusahaan agar mau mengolah bahan baku menjadi barang bernilai tambah. Pemerintah sudah menyiapkan berbagai insentif mendorong pengusaha mau melakukan hilirisasi.
"Sekarang tinggal pola pikir perusahaan mau seperti apa. Oleh karena itu kita berikan tax pajak. Pajak produk jadi lebih kecil sehingga mendapatkan insentif supaya hilirisasi," tandasnya.
Baca Juga: Ekspor Korea Selatan Naik 18%, Pertanda Perdagangan Global Pulih?Kata Kunci : Berita tambang terkini Hilirisasi Kunci Dongkrak Pendapatan Industri Tambang Nasional